Sempat ramai di social media mengenai ban mobil yang meletus dan ternyata adalah ban vulkanisir. Ban jenis ini lebih mudah meletus dan mengelupas karena hanya berupa tambahan lapisan karet yang diberikan alur baru. Selain itu, tidak ada jaminan mengenai kualitas bahan lapisan karet yang dipakai.
Padahal ban mobil yang meletus bisa sangat berbahaya, khususnya ketika mobil sedang melaju kencang. Apalagi kalau ban mobil yang meletus berada di depan karena mobil sulit dikendalikan. Kamu dapat mengurangi risiko ban meletus dengan melakukan beberapa langkah perawatan ban.
1. Tekanan Udara Ban Paling Penting
Ban dengan tekanan udara lebih tinggi dari normal memang lebih aman dari risiko meletus, namun tetap bisa terjadi kalau telapak ban sudah menipis sehingga permukaan jalan langsung bertemu dengan anyaman baja di balik telapak ban.
Tekanan udara ban yang terlalu rendah membuat dinding ban tidak berdiri kokoh seperti seharusnya, bahkan dapat menekuk kalau terlalu kempis. Ketika mobil melaju, defleksi pada dinding ban bakal lebih tinggi dari normal dan berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban.
2. Cek Kondisi Telapak Ban
Telapak ban yang aus, bahkan sampai tidak ada alurnya, mempunyai potensi meletus karena berhubungan langsung dengan permukaan jalan yang panas. Tire Wear Indicator (TWI) di beberapa titik ban menjadi gambaran mengenai tingkat keausannya. Segera ganti ban ketika batas TWI sudah terlewati.
3. Spooring dan Balancing secara Rutin
Fungsi spooring adalah untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Karena sistem suspensi dan kemudi yang baik akan membuat kerja ban lebih ringan dan memudahkan pengendalian. Sedangkan balancing akan membuat putaran ban tetap stabil dan membuat mobil dapat bergerak aman saat kecepatan tinggi tanpa khawatir terjadi sesuatu pada ban.
4. Perhatikan Daya Angkut Ban Mobil
Load index atau daya angkut adalah kemampuan setiap ban untuk memikul beban mobil maksimal yang terdiri atas berat total mobil ditambah bobot penumpang dan barang bawaan. Beban mobil yang melebihi kemampuan ban akan membuat suspensi bekerja keras meredam getaran, bahkan ikut dikerjakan oleh dinding ban yang dampaknya mirip tekanan udara kurang.
5. Perhatikan Kondisi Pentil Ban
Secara perlahan udara akan keluar lewat pentil ban yang rusak. Tekanan udara ban akan turun di bawah normal bahkan habis bila kamu tidak memeriksanya secara rutin. Situasi ini berubah menjadi masalah saat berkendara sehingga berujung pada ban meletus.
6. Rotasi Ban Saat Servis Berkala
Sebaiknya melakukan rotasi ban setiap 10.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, saat servis berkala di bengkel resmi Toyota. Rotasi seluruh ban membuat tingkat keausan ban lebih merata. Ditambah, ada kecenderungan telapak ban depan lebih cepat aus lantaran memegang beban paling besar.
7. Dilarang Pakai Ban Vulkanisir
Seperti disebutkan di awal konten, ban vulkanisir lebih mudah meletus dan mengelupas karena hanya berupa tambahan lapisan karet yang diberikan alur baru. Selain itu, tidak ada jaminan mengenai kualitas bahan lapisan karet yang dipakai. Untuk mencegahnya, gunakan ban baru dengan kualitas terjamin yang dapat dibeli di bengkel resmi Toyota.
Info, Harga, Promo, Kredit, Mobil, Murah, dan Pemesanan Hubungi
Bagus Arina Toyota
082231335857
Cover Wilayah Gresik Lamongan Surabaya Sidoarjo Mojokerto